Apa itu Objektif Basis Data? Bagaimana penerapan Basis Data? mungkin di sini telah ada yang memahami atau belum juga ada yang memahami, baiklah sekarang saya bahas, siap? tentunya harus siap maka admin persilahkan untuk menyimak di bawah ini.
Catatan : Cobalah teliti saat membaca
Objektif Basis Data?
Telah di sebutkan dari artikel sebelumnya bahwa tujuan awal dan utama dalam pengelolaan data dalam sebuah basis data adalah agar kita dapat memperoleh menemukan kembali data (yang kita cari) dengan mudah dan cepat.Di samping itu, pemanfaatan basis data untuk pengelolaan data, juga memiliki tujuan-tujuan lain, Seceara lebih lengkap, pemanfaatan basis data di lakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti beberapa macam berikut ini :
- Kecepatan dan Kemudahan (Speed) Pemanfaatan basis data memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atu melakukan perubahan atau manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah, dari pada jika kita menyimpan data secara manual (non-elektronis) atau secara elektronis (tetapi tidak dalam bentuk penerapan basis data, misalnya dalam bentuk spread sheet atau dokumen teks biasa).
- Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space) Karena keterkaitan yang erat antar kelompok data dalam sebuah basis data, maka redunsi (pengulangan) data pasti akan selalu ada. Banyaknya redudansi ini tentu akan memperbesar ruang penyimpanan (baik di memori utama maupun memori sekunder) yang harus di sediakan.
- Dengan basis data, efisiensi atau optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan dapat di lakukan, karena kita dapat melakukan penekanan jumlah redundansi data, baik dengan menerapkan sejumlah pengodean atau dengan membuat realasi-relasi (dalam bentuk tabel) antar kelompok data yang saling berhubungan.
- Keakuratan (Accuracy) Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data, dan sebagainya, yang secara ketat dapat di terapkan dalam sebuah basis data, sangat berguna untuk menekan ketidak akuratan penyimpanan data.
- Ketersediaan (Availability) Pertumbuhan data (baik dari sisi jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Padahal tidak semua data itu selalu kita butuhkan. Karena itu kita dapat memilah adanya data utama/master/referensi, data transaksi, data histori hingga data yang kedaluarsa.
- Data yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi kita gunakan, dapat kita atur untuk di lepaskan dari sistem basis data yang seda akrif (menjadi off-line) baik dengan cara pengapusan atau dengan memindahkannya ke media penyimpanan off-line (seperti removable disk, atau tape).
- Di sisi lain, karena kepentingan pemakaian data, sebuah basis data dapat memiliki data yang yang di sebar di banyak lokasi geografis. Data nasabah sebuah bank, misalnya, di pisah-pisah dan di simpan di lokasi yang sesuai dengan keberadaaan nasabah.
- Dengan pemanfaatan tekhnologi jaringan komputer, data yang berada di suatu cabangm dapat juga di akses (menjadi tersedia/available) bagi cabang lain.
- Kelengkapan (Completeness) Lengkap atau tidaknya data yang kita keloka dalam sebuah basis data bersifat relatif (baik terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu). Seorang pemakai mungkin sudah menganggap bahwa data yang di kelola sudah lengkap, tetapi pemakai yang lain belum tentu berpendapat sama atau yang sekarang di anggap sudah lengkap belum tentu di masa yang akan datang juga demikian.
- Dalam sebuah basis data, di samping data kita kiha harus menyimpan struktur (baik yang mendefinisikan objek-objek dalam basis data maupun definisi detail dari tiap objek, seperti struktur file atau tabel dan indeks.
- Untuk mengkomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, maka kita tidak hanya dapat menambahkan record-record data, tetapi juga dapat melakukan perubahan struktur dalam basis data, baik dalam bentuk penambahan objek baru (tabel) atau dengan penambahan field-field baru pada suatu tabel.
- Keamanan (Security) Memang ada sejumlah sistem (aplikasi) pengelola basis data yang tidak menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan basis data. Akan tetapi untuk sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat di terapkan dengan ketat.
- Dengan begitu, kita dapat menentukan siapa-siapa (pemakai) yang boleh menggunakan basis data beserta objek-objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh di lakukannya.
- Kebersamaan Pemakaian (Sharability)
-
Pemakai basis data seringkali tidak terbatas pada satu pemakai saja, atau di satu lokasi saja atau oleh satu sistem aplikasi saja. Data pegawai dalam basis data kepegawaian, misalnya, dapat di gunakan oleh banyak pemakai, dari sejumlah departemen dalam perusahaan atau oleh banyak sistem (sistem pangajian, sistem akuntansi, sistem inventori, dan sebagainya).
- Basis data yang di kelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan multi-user, akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi tetap dengan menjaga atau menghindari munculnya persoalan baru seperti inkonsistensi data (karena data yang sama di ubah oleh banyak pemakai pada saat yang bersamaan) atau kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data).
Penerapan Basis Data
Hampir di semua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah organisasi atau perusahaan senantiasa berhubungan dengan basis data. Perangkat komputer dalam suatu organisasi atau perusahaan biasanya di gunakan untuk menjalankan fungsi pengelolaan sistem informasi. yang dewasa ini sudah menjadi suatu keharusan, demi untuk meningkatkan efisiensi, daua saing, keakuratan, kecepatan, operasional organisasi atau perusahaan tersebut.Basis data merupakan salah satu komponen utama dalam setiap sistem informasi. Tidak ada sistem informasi yang bisa di buat dan di jalankan tanpa adanya basis data. Secara lebih nyata, bidang-bidang fungsional yang telah umum memanfaatkan basis data demi efisiensi, akurasi dan kecepatan operasi antara lain adalah :
- Kepegawaian : Untuk berbagai perusahaan yang memiliki banyak pegawai.
- Pergudangan (Inventory), Untuk perusahaan manufaktur (pabrik), grosir, apotik, dan lain-lain.
- Akuntansi, Untuk berbagai perusahaan.
- Reservasi, Untuk hotel, pesawat, kereta api, dan lain-lain.
- Layanan Pelanggan (customer care), Untuk perusahaan yang berhubungan dengan banyak pelanggan (bank, konsultan, dan lain-lain).
- Perbankan Dalam melakukan pengelolaan data nasabah, pengelolaan data tabungan, pengelolaan data pinjaman, pembuatan laporan-laporan akuntansi, pelayanan informasi pada nasabah/calon nasabah, dan lain-lain.
- Asuransi Dalam melakukan pengelolaan data nasabah, pengelolaan data pembayaran, pemrosesan pengajuan klaim asuransi, dan lain-lain.
- Rumah Sakit Dalam melakukan pengelolaan data histori penyakit, pengelolaan pengobatan pasien, penanganan pembayaran perawatan, dan lain-lain.
- Produsen Barang Dalam melakukan pengelolaan data keluar masuk barang (inventori), dan lain-lain.
- Industri Manufaktur Dalam melakukan pengelolaan pesanan barang, pengelolaan data karyawan, dan lain-lain.
- Pendidikan/Sekolah Dalam melakukan pengelolaan data siswa, pengelolaan jadawal kegiatan perkuliahan, dan lain-lain.
- Telekomunikasi Dalam melakukan pengelolaan data administrasi kabel, pengelolaan data pelanggan, penanganan gangguan, dan lain-lain.
0 Komentar